Kajian kitab AL-FUTUHAT ALMAKIYYAH
Karya : Ibn Arabi
Oleh : Ikhlas Budiman, M.si
Biografi Ibn
Arabi
Nama
lengkap beliau adalah Abu Bakr Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin
Abdullah Al-hatimi. Lhir di mursyia Andalusia malam senin 17 Raamadhan tahun
560 H atau 28 juli 1165 M. Nanaa panggilannya Abu Bakr, Abu ‘Abdillah. Beliau
diberi gelar “ Asy-syekh Al-Akbar ( Guru besar)”. Banyak gelar juga yang diberikan kepada beliau seperti Muhy
Alhaq wa Al-din, Alkabit Al-Ahmar, Sultan Arifin, dan lain-lain. Beliau wafat
pada malam jum’at tanggal 28 Rabi’ul Akhir tahun 638 H atau 1240 M di kota
Damaskus.
Ayahnya
bernama ‘Ali bin Muhammad, salah seorang ahli fiqih dan Hadits serta ahli zuhud
dan tasawuf. Ibunya bernama Nur dari suku khulan. Istri pertamanya adalah
Maryam binti Muhammad bin Abdun bin Abdurrahman Al-bajjai, seorang wanita
sholehah dan ahli Mukasyfaah. Ibnu Arabi mempunyai dua anak laki-laki dan satu
anak perempuan, kedua anak laki-lakinya bernama Sa’duddin Muhammad lahir di
Malatiyyah bulan Ramadhan tahun 618 H, beliau dalah seorang sufi dan penyair,
beliau meninggal di Damaskus tahun 656 H. Dan Imaduddin Muhammad beliau wafat
667 H. Dan anak perempuannya zainab.
Sejak
kecil Ibnu ‘Arabi hidup di mursyiah, kemudian dia berangkat menuju kota seville,
yaituibukota Andalusia pada tahun 568 H. Disanalah, beliau belajar Al-qur’an dengan
Abu bakr Muhammad bin Khalaf Al-Lakhmi
dan Abu Al-Qasim ‘Abdur-Rahman Al-ghalib Al-Syarath Al-Qurthubi. Selain mereka
diantara guru-gurunya yaitu Abu Al-Hasan Syurayh bin Muhammad bin Syurayh
Al-Ruyani, Al-Qadhi Abu muhammad ‘Abdullah Al-bazilli, Abu bakar Muhammad bin
Ahmad bin Abi Hamzah, Abu ‘Abdillah
Muhammad bin Sa’id bin Darbun, Abu Muhammad Abdulhaq bin ‘Abdurrahman bin’Abdullah Al-Isbili,
‘Abdushshamad bin Muhammad bin Abi Al-fadhl bin Al-harastani, Yunus bin Yahya
bin Abi Al-hasan Al-Abbasi AlHasyimi, dan beberapa ulama lainnya.
Ibnu
Arabi telah mencapai maqam spiritual yang tinggi sejak kecil, namun dia
mengikuti tarekat tasawuf secara resmi pada tahun 580 H saat berada di Sevile.
Saat itu ia berumur 21 tahun. Ibnu Arabi telah menciptakan 244 kitabterutama
yang paling banyak syarh kitab Fushush Alhikam yang ditulis sebagai penjelasan ajarannya yang terkandung dalam
kitab tersebut. Dan beberapa pengikut Ibnu Arabi diantaranya :
1.
Shadrudin
Muhammad bin Ishaq Al-qunawi
2.
Fakhruddin
Ibrahim Al-Hamadani
3.
Sulaiman bin
‘Ali
4.
Muayyiduddin
bin Mmuhammad jandi
5.
Sa’iduddin
Faraghani
6.
Kamaluddin
‘Abdurrazaq Al-Qasyani
7.
Dawud bin Mamud
bin Muhammad Rumi Al-Qayshari
Sayyid Hydar Amuli
8.
Syikh Muhammad
Syirin Maghribi Thabrizi
9.
Syah
Ni’matullah Wali Kermani
10. Sha’inuddin ‘Ali bin Muhammad Turkah ishfahani
11. Nurruddin ‘Abdurrahman Al-jami
12. Azizuddin Nasafi
13. Abdul Krim Al-jilli.
Kitab
Al-futuhat Al-makiyyah
Kitab
ini muali ditulis pada tahun 599 H di
makkah. Pada tahun ini pula kitab al-safar al-awwal diselesaikan. Dalam pengakuan Abdul Wahhab
Sya’’rani dalam kitab Al-kibrit Al-Ahmar
fi bayan Uluum Al-Syikh al-akbarseluruh ilmunya yang
berdasarkan penyingkapan dan makrifat serta disucikan dari keraguan dan
penyimpangan. Kitab ini terdiri darii 560 bab yang terbagi atas 6 pasal :
1.
Pasal makrifat
terdiri dari 73 bab. Pasal ini
menjelaskann makrifat sufi yang diawali dengan rahasia ilmu huruf dan diakhiri
dengan rahasia syiar-syir agama.
2.
Pasal Muamallat
terdiri 116 bab. Menjelaskan apa yang selayaknya dilakukan oleh pesuluk dengan
mengambil pelajaran dari pengalaman sufistik hingga kepribadiannya menyempurna.
3.
Pasal Al-ahwal
terdiri 80 bab. Menjelaskan keadaan-keadaan dan pancaran yang diraiholeh
pesuluk dalam perjalanannya menuju Tuhhan.
4.
Pasal
al-manazil terdiri 114 bab. Menjelaskan tanda-tanda yang diberikan olehkekasih
dalam keterasingan pasuluk, kemudian dia berhenti pada tanda itu untuk
beristirahat sejenak, kemudian meninggalkannya dalam mi’rajnya yang abadi.
5.
Pasal
Al-munazalat terdiri 78 bab. Menjelaskan tempat pertemuan yang abadi antara
hambadalam pendakiannya dan Al-haq dalam penurunannya.
6.
Pasal
al-maqamat terdiri dari 99 bab. Menjelaskan ufuk tertinggi yang diraih oleh pesuluk
sesuai dengan kadarya dan pancaran pribadinya.
Muqaddimah
Didalam kitab ini Al-futuhat
Almakiyyah dijelaskan bahwa segal sesuatu memiliki manifestasi nam tersendiri.
Perbedaan antara lafadz ‘Abdulghafur
(hamba yang maha pengampun), ‘Abdulhalim (hamba yang maha penyabar), dan ‘Abdulkariim (hamba yang
maha mulia).
Ibnu Arabi menjelaskan bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu
hakikatberdasarkan bilangan nama-namanya serta menginfestsikan
malaikat-malaikat penunduk berdasarkan bilangan
makhluknya. Setiap hakikat memiliki nnama dari nama-namnya. Hakikat itu
menyembah dan mengetahui nam itu. Setiap rahasia hakikat memiliki malaikat yang
berkhidmat dan selalu bersamanya. Diantar hakikat itu ada yang berhjab untuk
melihat dirinya dari namany, kemudian dia keluar dari taklif dan hukumnya. Dan
di termasuk golongan para pengingkar. Diantar mereka ada yang diteguhkan
pondasi dan kekukuhan imannya oleh Allah. Allah merealisasikan tanda dirinya
dan namanya, serta menjadikan nam itu berada dihadapannya. Orang ini tergolong
dari golongan orang-orang yang bersujud.
Kitab ini diberi nama Al-futuhat Almakiyyah oleh
Ibnu Arabi dengan nama lengkap Al-futuhat Al-makiyyah fi ma’rifat al-asrar
Al-malikiyyah wa al-mulkiyyah.
A.
Pasal
Al-ma’rifat
Ilmu huruf
Ibnu
Arabi menjelaskan tentang makna firman tuhan yang berbunyi “Dan janganlah kamu tergesa-gesa dalam
membacanya sebelum wahyunya diterapkan
padamu” (Q.S. Thaha : 114).
“Rasulullah saw tela
diberikan Al-Qur’an dalam bentuk ajmal (menyeluruh tanpa diuraikan) sebelum
jibril. Krena itulah dikatakan pada
beliau “ janganlah
kamutergesa-gesa membaca Al-Qur’an yang ada disisimu sebelum jibril
datang. Lalu kamu kamu memberikan Al-Qur’’an itu pada umat ddalam bentuk
teruraikan. Akhirnya tak seorangpun bisa memahaminya arena tidak teruraikan”.